Tuesday, 3 January 2017

Budidaya belut dan analisa usaha

Belut



A. Pendahuluan
Belut mungkin tidak sepopuler ikan gurami, mujair, nila atau mas. Namun bagi negara-negara di Asia (Jepang, Taiwan, dan Hongkong), belut merupakan makanan yang sangat digemari dan sangat populer. Dengan populernya belut di luar negeri, tentu menjadi peluang bisnis yang menggiurkan karena belut dapat dijadikan komoditi ekspor. Dengan demikian, belut memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

1. Teknik Budidaya Belut.
Belut tergolong dalam kelas Piscea, family Synbranchidae, dan ordo Synbranchoidae. Ada beberapa macam jenis belut, antara lain belut sungai, belut laut, belut rawa, dan belut sawah. Belut merupakan hewan yang mudah beradaptasi terhadap perubahan lingkungan sekitar sehingga dapat dibudidayakan didaerah dataran rendah maupun dataran tinggi.

gbr 1. belut



Adapun tahapan di dalam budidaya belut adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan kolam.
Karena belut merupakan ikan air tawar, maka dalam pembuatan kolam tidak memiliki perbedaan dengan kolam ikan tawar lainnya. Kolam dapat berupa galian tanah liat yang dapat menahan air dengan dinding semen.
b. Kualitas air.
Belut akan tumbuh secara optimal jika kualitas airnya terjaga. Kualitas air disarankan agak sedikit keruh agar plankton dan jentik-jentik nyamuk dapat tumbuh didalamnya sehingga dapat menjadi pakan alami untuk belut.
c. Bibit.
Bibit atau benih belut dapat kita peroleh dengan cara membeli dari petani maupun dengan cara memijahkan dari indukan belut sendiri, tergantung kemampuan modal dan keahlian kita didalam pengadaan bibit belut yang akan kita budidayakan.


gbr 2. bibit belut


d. Pakan.
Belut termasuk hewan pemakan segala (omnivora), namun cenderung memakan hewan lain seperti jentik nyamuk, kutu air, plankton, dan lain sebagainya. Pakan utama belut sebaiknya cacing basah maupun kering agar kita mudah untuk mendapatkannya.
e. Panen.
Belut sudah dapat dipanen ketika berumur 3-6 bulan, tergantung dari permintaan pasar.


gbr 3. belut siap panen



2. Pemasaran.
Belut dapat dipasarkan langsung ke pasar tradisional, pasar swalayan, dan rumah makan. Jika hasil panen melimpah maka belut dapat dijadikan komoditas ekspor karena penggemar belut di mancanegara cukup tinggi.

3. Analisis Usaha.
Analisis usaha pembesaran belut dengan waktu panen selama 3 bulan yang menggunakan kolam galian tanah berdinding semen adalah sebagai berikut:

Biaya investasi
a. Pembuatan 4 buah kolam 7 m² @ Rp.100.000
b. Pembelian 4.000 benih belut @ Rp.800
Total = Rp. 3.600.000

Biaya operasional
a. Pakan 30 kg @ Rp. 10.000 = Rp. 300.000
b. Pakan tambahan = Rp. 309.500
c. Biaya obat-obatan = Rp. 100.000
Total = Rp. 709.500
d. Jumlah modal awal = Rp. 4.309.500
e. Panen selama 3 bulan
    dengan kelangsungan
    hidup benih 85% :
    menghasilkan 85% x 4.000 @ Rp. 2.000
    = Rp. 6.800.000

Pendapatan = Rp. 6.800.000
Pengeluaran = Rp. 4.309.500
Keuntungan = Rp. 2.490.500
BEP = 3 x panen


B. Penutup
Demikianlah isi laporan yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya saya minta maaf. Semoga isi dari tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua


No comments:

Post a Comment