Thursday, 5 January 2017

Laporan sekolah lapangan


Kegiatan sekolah lapang (SRI)


Selama perjalanan Sekolah Lapang padi SRI-PHT akan membahas dan melakukan pengamatan terhadap perlakuan tanam SRI-PHT dan kebiasaan peserta pada umumnya. Lahan uji coba seluas 3,4 rante, yang terbagi menjadi 2 petak.
Setiap pertemuan dan perlakuan akan terdokumentasi berupa tuisan dan gambar. Dan akan terbuat laporan pengamatan sekolah lapang.
Kegiatan selama pertemuan SL adalah:
  • Pembukaan pertemuan.
  • Pemberian teori dan Pengarahan pengamatan.
  • Pengamatan.
  • Dokumentasi kelompok.
  • Pemaparan hasil pengamatan setiap kelompok dari masing-masing perlakuan tanaman.
  • Merekomendasikan dari hasil pengamatan.
  • Rencana tindak lanjut.
  • Penutupan.

gbr 1. sekolah lapang


A. Perlakuan bibit.
Perlakuan benih yang dilakukan sekolah lapang dimulai dari seleksi benih.
1. Pelakuan seleksi benih:
  • Tanpa seleksi (yang dilakukan petani)
  • Seleksi benih dengan menggunakan air bersih.
  • Seleksi benih dengan menggunakan air garam.
  • Hasil pengamatan akan dilaporkan.

2. Perlakuan penirisan.
  •    Penirisan menggunakan kain
  •    Penirisan menggunakan karung goni.
  •    Penirisan menggunakan daun.
  •    Hasil pengamatan akan dilaporkan.

   B. Penanaman.
Penamanan padi akan dibuat jajar legowo, dengan ukuran 25x25x40. Jajar 15. Penanaman hanya 1-2 bibit/tancap.
Kebutuhan penanaman:
Alat : tali, blak bambu (ukuran).

gbr 2. jajar legowo


   C. Pengamatan rutin.
Pengamatan rutin terhadap ekosistem dan fase demi fase tanaman padi yang dilakukan setiap sekolah lapang.
Kebutuhan pengamatan:
Alat: ATK, jaring halus, plastik, pengaris.

gbr 3. pengamatan


   D. Pemupukan.
Pemupukan yang dilakuakan menggunakan beberapa jenis pupuk, baik pupuk pabrikan (kimia), maupun pupuk produksi sendiri padat dan cair (organik).

Selanjutnya peserta Sekolah Lapang akan diarahkan untuk dapat memproduksi pupuk dan cair.
Kebutuhan produksi pupuk padat:
  • Tempat : lahan dan bangunan.
  • Bahan pupuk : kotoran ternak (sapi), dedaunan,
  • Alat: cangkul, golok, parang babat, ember, kereta sorong, ayakan, terpal.

Kebutuhan produksi pupuk cair:
  • Tempat: lahan produksi, bangunan, instalasi urin kambing.
  • Bahan pupuk: urin, kotoran ternak (sapi, kambing) buah busuk, gula, air.
  • Alat : instalasi fermentasi, corong, saringan, ember.

   E. Pengendalian hama.
Di dalam sekolah lapang untuk lahan uji coba atau lahan percontohan tidak menggunakan pestisida kimia atau yang bersal dari pabrikan. 

Peserta sekolah lapang akan di arahkan untuk dapat memanfaatkan tumbuhan yang mengandung zat yang tidak disukai oleh hama.
Pembuatan pestisida hayati dan alami.
  • Kebutuhan: Tempat: produksi.
  • Alat: tumbukan, alat perebusan, distilasi.
  • Bahan: (identifikasi lingkunangan dan jenis hama).

   F. Penyiangan.
Penyiangan akan menggunakan beberapa cara, baik itu kebiasaan petani (menggunakan racun rumput). Pencabutan manual dan menggunakan alat (osrok)
Alat: Osrok, (merancang).

   G. Pemanenan.
Pemanenan padi akan dilakukan secara serentak, dengan cara dipotong pada bagian malai padi, dan sistem prontikan menggunkan traser. Pengamatan yang dilakukan saat pemanenan adalah sistem penjemuran dilahan seperti yang dilakukan pada umumnya, dan pemanenan yang secara langsung dipotong dan di rontokan sehingga penjemuran dilakukan di luar lahan.
Lokasi: tempat perontokan, penjemuran dan pengemasan.
Alat: arit, treser, terpal jemur, karung.

No comments:

Post a Comment