Kegiatan sekolah lapang (SRI)
Selama perjalanan Sekolah Lapang padi SRI-PHT akan
membahas dan melakukan pengamatan terhadap perlakuan tanam SRI-PHT dan
kebiasaan peserta pada umumnya. Lahan uji coba seluas 3,4 rante, yang terbagi
menjadi 2 petak.
Setiap pertemuan dan perlakuan akan terdokumentasi
berupa tuisan dan gambar. Dan akan terbuat laporan pengamatan sekolah lapang.
Kegiatan selama pertemuan SL adalah:
- Pembukaan pertemuan.
- Pemberian teori dan Pengarahan pengamatan.
- Pengamatan.
- Dokumentasi kelompok.
- Pemaparan hasil pengamatan setiap kelompok dari masing-masing perlakuan tanaman.
- Merekomendasikan dari hasil pengamatan.
- Rencana tindak lanjut.
- Penutupan.
Perlakuan benih yang dilakukan sekolah lapang dimulai
dari seleksi benih.
1. Pelakuan seleksi
benih:
- Tanpa seleksi (yang dilakukan petani)
- Seleksi benih dengan menggunakan air bersih.
- Seleksi benih dengan menggunakan air garam.
- Hasil pengamatan akan dilaporkan.
2. Perlakuan
penirisan.
- Penirisan menggunakan kain
- Penirisan menggunakan karung goni.
- Penirisan menggunakan daun.
- Hasil pengamatan akan dilaporkan.
B. Penanaman.
Penamanan padi akan dibuat jajar legowo, dengan
ukuran 25x25x40. Jajar 15. Penanaman hanya 1-2 bibit/tancap.
Kebutuhan penanaman:
Alat : tali, blak bambu (ukuran).
C. Pengamatan rutin.
Pengamatan rutin terhadap ekosistem dan fase demi
fase tanaman padi yang dilakukan setiap sekolah lapang.
Kebutuhan pengamatan:
D. Pemupukan.
Pemupukan yang dilakuakan menggunakan beberapa jenis
pupuk, baik pupuk pabrikan (kimia), maupun pupuk produksi sendiri padat dan
cair (organik).
Selanjutnya peserta Sekolah Lapang akan diarahkan untuk dapat memproduksi pupuk dan
cair.
Kebutuhan produksi pupuk padat:
- Tempat : lahan dan bangunan.
- Bahan pupuk : kotoran ternak (sapi), dedaunan,
- Alat: cangkul, golok, parang babat, ember, kereta sorong, ayakan, terpal.
Kebutuhan produksi pupuk cair:
- Tempat: lahan produksi, bangunan, instalasi urin kambing.
- Bahan pupuk: urin, kotoran ternak (sapi, kambing) buah busuk, gula, air.
- Alat : instalasi fermentasi, corong, saringan, ember.
E. Pengendalian hama.
Di dalam sekolah lapang untuk lahan uji coba atau lahan
percontohan tidak menggunakan pestisida kimia atau yang bersal dari pabrikan.
Peserta sekolah lapang akan di arahkan
untuk dapat memanfaatkan tumbuhan yang mengandung zat yang tidak disukai oleh
hama.
Pembuatan
pestisida hayati dan alami.
- Kebutuhan: Tempat: produksi.
- Alat: tumbukan, alat perebusan, distilasi.
- Bahan: (identifikasi lingkunangan dan jenis hama).
F. Penyiangan.
Penyiangan akan menggunakan beberapa cara, baik itu
kebiasaan petani (menggunakan racun rumput). Pencabutan manual dan menggunakan
alat (osrok)
Alat: Osrok, (merancang).
G. Pemanenan.
Pemanenan padi akan dilakukan secara serentak, dengan
cara dipotong pada bagian malai padi, dan sistem prontikan menggunkan traser.
Pengamatan yang dilakukan saat pemanenan adalah sistem penjemuran dilahan seperti
yang dilakukan pada umumnya, dan pemanenan yang secara langsung dipotong dan di
rontokan sehingga penjemuran dilakukan di luar lahan.
Lokasi: tempat perontokan, penjemuran dan pengemasan.
Alat: arit, treser, terpal jemur, karung.
No comments:
Post a Comment